Rabu, 19 September 2018

contoh dalam kehidupan sehari- hari dan dunia keperawatan dari buku “7 Habbits of Highly Effective People”

Mengambil hikmah dan contoh dalam kehidupan sehari- hari dan dunia keperawatan dari buku “7 Habbits of Highly Effective People”

Saya Tatu Kartika mahasiswa stikes kota sukabumi semester 3 disini akan coba mengulas buku "The 7 habits of highly effective people" yang ditulis oleh Stephen R.covey.
Dalam 7 Habits, ia mempromosikan inspirasinya yang disebut “etika karakter” yang berdasarkan prinsip dan tata cara memimpin serta mengabaikan prinsip “etika kepribadian” yang memberikan sinyal kepalsuan dan ambiguitas. Karakter adalah gabungan dari kebiasaan-kebiasaan kita. Kebiasaan sulit berubah, tetapi bisa dirubah dengan komitmen yang sungguh-sungguh. Kebiasaan (habits) yang baik adalah persinggungan antara pengetahuan (knowlegde), keahlian (skill) dan keinginan (desire).
TUJUH (7) KEBIASAAN MANUSIA YANG SANGAT EFEKTIF

1. Proaktif
Ketika kita menginginkan kesuksesan dalam karir, maka kita dituntut untuk proaktif menentukan apa yang ingin dicapai, kemudian menyusun cara apa saja yang bisa dilakukan agar tujuan tersebut dapat tercapai. Keinginan, cita-cita ataupun tujuan yang ingin dicapai harus dibarengi dengan usaha, tidak bisa hanya diam duduk manis menunggu datangnya kesuksesan, harus ada upaya-upaya proaktif yang dilakukan agar sampai pada tujuan.

  • Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
Jika kita ingin menjadi orang yang sukses kita harus belajar sunggung-sungguh dari sekarang dan berpikir positif, ketika saya ingin menjadi juara kelas berarti saya harus rajin belajar dengan tekun agar cita-cita saya dapat tercapi jangan hanya duduk diam menunggu kesuksesan karena usaha tidak akan pernah menghianati hasil.

  • Contoh dalam dunia keperawatan:
Ketika kita menemukan pasien yang sering marah-marah dan sulit didekati oleh perawat maka kita sebagai perawat  jangan merasa kesal berpikirlah positif mungkin pasien tersebut kurang dapat perhatian dari keluarganya maka pasien tersebut merasa kesal maka dari itu kita sebagai perawat harus memberikan perhatian yang lebih dengan bersikap ramah dan selalu ada disaat pasien membutuhkan bantuan perawat. Saya yakin pasti pasien tersebut tidak akan marah-marah dan akan merasa nyaman.

2. Menentukan tujuan yang ingin dituju
Dengan menentukan tujuan yang ingin dituju, kita akan memilah-milah langkah yang akan ditempuh, apakah langkah tersebut akan membantu kita mencapai tujuan atau tidak. Jika tidak, sebaiknya tinggalkan dan cari langkah atau perbuatan yang lebih efektif untuk mencapai tujuan. Intinya dengan menentukan tujuan di awal itu akan meminimalisasi langkah yang tidak perlu untuk mencapai tujuan.

  • Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
Banyak hal yang saya inginkan ketika saya sudah lulus sekolah dan mulai bekerja saya ingin membahagiakan ibu dan juga kaka saya. Saya ingin membawa ibu dan kaka saya pergi ke mekkah dan hasil kerja keras saya bisa membantu per-ekonomian keluarga dan bisa membantu membiayai sepupu saya sekolah sebagai balasan karena kakak ku telah menyayangiku dan membiayai saya kuliah.

  • Contoh dalam dunia keperawatan:
Ketika kita sebagai perawat ingin menyuntik pasien anak maka akan sedikit sulit jadi agar saya dapat menyuntik anak tersebut saya harus bisa mengenal, memahami, dan bersahabat dengan anak tersebut setelah saya mulai bisa berinteraksi dengan pasien anak tersebut saya harus mencoba memberikan pengertian bahwa pasien anak tersebut harus segera disuntik dengan bahasa yang lembut ketika pasien tersebut setuju maka kita bisa melakukan tindakan keperawatan.

3. Dahulukan yang menjadi prioritas
Buatlah daftar pekerjaan yang penting untuk dilakukan setiap minggunya, dan lakukan review harian pada daftar tersebut. Selalu utamakan hal-hal yang paling penting untuk dilakukan. Stephen Covey menyebutnya “batu-batu besar”. Bayangkan sebuah ember, dimana ember adalah tempat kita menempatkan kegiatan, sedangkan batu diasumsikan sebuah kegiatan. Ada batu-batu besar dan ada batu-batu kecil atau kita menyebutnya kerikil. Untuk memenuhi ember dengan batu-batu tersebut kita akan mengutamakan batu-batu besar untuk dimasukkan ke dalam ember terlebih dahulu, kemudian mengisi ruang-ruang kosong dengan kerikil. Apabila kita memasukkan kerikil terlebih dahulu, maka batu-batu besar tersebut kemungkinan tidak bisa masuk ke dalam ember, mungkin saja bisa, tapi tidak bisa semua. dari perumpamaan tersebut diatas, Stephen R. Covey menggambarkan bahwa kita harus mementingkan yang menjadi prioritas terlebih dahulu.

  • Contoh dalam kehidupan sehari- hari:
Ketika saya mendapat pekerjaan atau tugas kuliah dan teman saya mengajak saya liburan ke suatu tempat saya mencoba menolaknya secara halus dan menerapkan prinsip " dahulukan yang utama" saya berpikir bahwa tugas kuliah lebih penting daripada liburan bersama teman- teman karena menurut saya liburan dapatvdilakukan kapan saja ketika saya memiliki waktu luang.

  • Contoh dalam dunia keperawatan:
Ketika saya sebagai perawat melihat pasien dengan kondisi yang cukup parah maka saya akan melakukan tindakan keperawatn terlebih dahulu kepada pasien tanpa persetujuan keluarga jika pasien tersebut dalam keadaan darurat dan harus segera diberikan pertolongan pertam karena keselamatan pasien lebih diutamakan.

4.Berpikir Menang-Menang
Pola pikir menang-menang adalah pola pikir yang memperhatikan semua pihak. Tidak hanya berpikir terhadap satu sisi ego, tapi memenangkan banyak ego. Kerangka pikir menang-menang adalah kerangka pikiran dan hati yang terus-menerus mencari keuntungan bersama dalam semua interaksi manusia. Hal ini menunjukkan dengan solusi menang/menang (win-win solution), semua pihak merasa senang dengan keputusannya dan merasa terikat dengan rencana tindakannya. Menang/menang melihat kehidupan sebagai arena yang kooperatif, bukan kompetitif.

  • Contoh dalam kehidupan sehari-hari
Saya masih ingat ketika pertama kali masuk SMA saya merasa terpuruk dan sulit beradaptasi dengan pelajaran atau lingkungan baru, hingga pernah saya berbicara kepada ayah saya bahwa saya ingin berhenti sekolah karena alasan itu. Kemudian ayah saya pernah berkata bahwa jangan pernah merasa berkecil hati belajar lah menjadi dewasa karena ayah selalu ada dibelakangmu, jadilah pribadi yang positif dan hadapi masalah- masalah di depanmu dan berpikirlah bahwa kamu Bisa,Bisa, Bisa menghadapinya. Dari situlah saya   mulai berpikir bahwa solusi yang ayah berikan memang benar, terimakasih ayah telah memberikan solusi yang ayah berikan hingga sekarang saya masih tetap bisa bersekolah.

  • Contoh dalam dunia keperawatan:
Ketika kita sebagai perawat memberitahukan kondisi pasien kepada pihak keluarga atau pasiennya bahwa kondisi pasien cukup beresiko terhadap kesehatannya maka kita sebagai perawat harus segera memberikan pilihan kepada keluarga atau pasien bahwa jika melakukan operasi atau tidak akan ada resiko yang harus ditanggung oleh pasien maka perawat harus lebih mengarahkan pihak klien aga memilih pilihan yang benar dan tidak egois.

5. Berusaha mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti
Kebiasaan buruk kita adalah menginginkan untuk dimengerti oleh orang lain, membacakan autobiografi kita kepada lawan bicara. Berusaha mengerti terlebih dahulu merupakan perubahan paradigma yang sangat mendalam. Kebiasaan berusaha mengerti terlebih dahulu juga berlaku di lingkungan kerja, dengan rekan-rekan kerja. Sebelum kita melontarkan ide ke dalam forum ada baiknya jika kita memahami ide-ide dan kepentingan rekan kita yang lain. Jika kita terlatih dengan kebiasaan ini, kita akan merasa semua orang akan dengan senang hati mendengarkan dan menerima kita. Itulah aturan emasnya.

  • Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
Dulu ketika masih kecil saya sering bertengkar dengan kakak saya demi memperebutkan hal yang sepele kami berdua selalu bermusuhan bahkan aku dan kakak ku sering terlibat perkelahian, tapi setelah itu kami berdua selalu berbaikan lagi dan mulai memahami/dipahami dengan keinginana masing- masing.

  • Contoh dalam dunia keperawatan:
Ketika perawat menemukan pasien banyak maunya dan kita sebagai perawat merasa pasien itu tidak memahami kita yang saat itu sedang lelah. Tapi apabila kita menerapkan prinsip "pahamilah, baru kamu dipahami" maka kita akan mencoba memahami pasien itu terlebih dahulu saat pasien itu sudah kita pahami makan klien itu juga akan memahami kita.

6. Sinergi
Saran Stephen R. Covey untuk memiliki kebiasaan membangun sinergi didasarkan pada pemahaman bahwa sangat penting untuk bekerja bersama tim dari berbagai latar belakang secara harmonis. Latar belakang berbeda akan memberikan ide-ide yang lebih beragam yang akan membuka jalan bagi solusi yang lebih kreatif dan menguntungkan. Begitu juga pada Nilai-Nilai Kementerian Keuangan dicantumkan nilai sinergi. Dalam sebuah institusi terlebih lagi dalam lingkup kementerian, nilai sinergi wajib ditumbuhkembangkan pada setiap individu pegawainya. Sehingga tujuan dan cita-cita sebuah instansi bisa tercapai.

  • Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
Ketika saya mendapatkan tugas kelompok untuk menyusun makalah maka saya dan teman- teman mewujudkan sinergi, bekerja sama,membantu dan saling berdiskusi ketika menegerjakannya agar tugas tersebut dapat terselesaikan tepat waktu.

  • Contoh dalam dunia keperawatan:
Ketika seorang perawat berkolaborasi dengan tim kesehatn yang lain seperti ahli gizi untuk membantu dalam kebutuhan nutrisi pasien. Perawat dan ahli ggizi harus saling bekerja sama dan saling berdiskusi tentang makanan apa saja yang cocok untuk pasien.

7. Asahlah Gergaji
Kebiasaan ini akan membantu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan kita. Stephen Covey menggambarkan kebiasaan ini dengan ilustrasi seseorang yang sedang menggergaji sebatang pohon besar. Berjam-jam ia menggergaji, tanpa ada kemajuan yang berarti. Tapi ia terus saja menggergaji, tanpa berhenti, tanpa hasil, dan tanpa menyadari bahwa gergajinya telah tumpul. Jika saja ia mengambil waktu untuk mengasah gergajinya, tentunya ia akan lebih mudah dan cepat menebang pohon yang sedang ia gergaji. Mengasah gergaji adalah tentang liburan, melakukan hal-hal menyenangkan, mengerjakan hobi, dan semua hal yang membantu kita mendapatkan kesegaran dan semangat baru dalam melakukan pekerjaan rutin kita.

  • Contoh dalam kehidupan sehari- hari:
Ketika saya mendapat kesulitan memahami satu mata kuliah saya mencoba melatih diri saya dengan membaca dan memahami agar mental saya ikut berkembang dan terlatih. Untuk kedepannya saya ingin membiasakan diri membaca terlebih dahulu sebelum diajarkan materinya oleh dosen, supaya lebih paham.

  • Contoh dalam dunia keperawatan:
Saat kita pertama kali bekerja di Rs adakalanya kita merasa agak sedikit canggung. Ketika kita pertama menginfus pasien maka akan ada rasa takut salah menginfus tapi kita jangan menyerah karena kita telah belajar, percaya dirilah dan yakinkan pasien bahwa kita bisa melakukannya dengan benar.

3 komentar: